Pembukaan Mall di Jakarta

Per tanggal 15 Juni 2020 lalu beberapa mall di Jakarta akan dibuka kembali untuk umum, menyusul kebijakan pembukaan mall yang lebih dulu dijalankan di wilayah Kota Bekasi. Beberapa mall sudah bersiap dengan protokol kesehatan yang lengkap. Seperti bilik penyemprotan desinfektan, penyediaan hand sanitizer dengan sistem sensor, deteksi suhu tubuh dengan alat sampai ke bagian lift yang tombolnya dioperasikan menggunakan sensor ataupun ditekan dengan kaki.

Selain itu ada juga pengisian data diri untuk seluruh pengunjung mall dengan menggunakan sistem barcode. Pengunjung terlebih dahulu menscan barcode yang ada di depan mall menggunakan HP yang kemudian akan muncul beberapa pertanyaan seputar data diri yang wajib diisi sebelum masuk ke dalam mall. Menurut info yang didapat, data diri tersebut untuk pencatatan banyaknya jumlah pengunjung yang datang ke mall tersebut. Hanya saja salon dan bioskop masih belum boleh beroperasional dan beberapa mall pun memberlakukan sistem ganjil genap untuk tenant – tenantnya. Apabila nomor tokonya genap, maka hanya boleh beroperasional di tanggal – tanggal genap dan sebaliknya.

Selain mall, beberapa gedung perkantoran pun sudah mempersiapkan manajemennya untuk menjalankan aktifitas di masa transisi new normal ini dengan protocol kesehatan yang juga ketat tentunya. Tempat peribadatan seperti Gereja pun sudah diijinkan untuk melakukan ibadah di dalamnya, dengan tetap mengutamakan protokol kesehatan seperti wajib memakai masker / face shield dan duduk berjarak selama ibadah berlangsung. Lansia dan anak – anak disarankan untuk tidak mengikuti ibadah dikarenakan usia mereka lebih rentan terkena virus Covid-19.

Selain pemilik mall, pengurus gereja dan perkantoran yang disebutkan tadi, kami pun tim Seara sebagai warga Indonesia yang baik ikut serta mendukung Pemerintah dengan mematuhi protokol kesehatan di dalam kantor maupun di pelabuhan dan mempersiapkan tim kami dengan APD yang lengkap serta membawa surat sehat resmi dari Rumah Sakit apabila ada tugas pengiriman mobil ke luar kota. Selain mendisiplinkan tim kami secara pribadi, tentunya membantu memutuskan rantai penyebaran covid-19 yang nantinya berdampak baik pada perekonomian Seara khususnya dan NKRI pada umumnya.

 

Tips untuk si Pelupa

Siapa disini yang termasuk golongan pelupa? Ya, rata – rata hampir semua orang pelupa. Jangan kesal dulu sama kelemahan kita. Ini beberapa tips biar kita tidak sering – sering blank apalagi untuk urusan kantor.

Cekidot….

  1. Selalu bawa kertas / buku kecil dan bolpen

Loh untuk apa bawa begituan, memangnya kita tukang kredit panci? Hehehe … Buku dan bolpen itu gunanya untuk mencatat apa saja hal – hal penting yang fatal kalau terlupakan. Misal tanggal janjian meeting dengan customer atau susunan pekerjaan penting yang harus dikerjakan di kantor hari ini.

Dengan mencatat, membiasakan diri kita untuk mengingat dan tentunya motorik tangan kita tidak kaku karena terbiasa menulis.

 

  1. Perbanyak olahraga

Dengan berolahraga dapat meningkatkan detak jantung kita sehingga memperbanyak pasokan oksigen ke otak yang berfungsi memperbaiki sel – sel yang rusak dan membentuk sel – sel baru. Di dalam otak yang sehat tentunya terdapat ingatan yang baik.

 

  1. Perbanyak waktu istirahat

Saya percaya dengan istirahat yang cukup dapat meningkatkan konsentrasi sehingga kita dapat dengan mudah mengingat hal – hal kecil sekalipun.

 

  1. Perbanyak aktifitas positif

Jangan kasih kendor kalau kata anak – anak muda jaman now, maksud yang saya tangkap itu jangan kasih ruang kosong untuk otak kita, jangan sering bengong atau melamun yang tidak jelas. Sebaiknya kita isi hari – hari kita dengan kesibukan yang positif, karena saya belum pernah melihat kepikunan pada orang – orang yang sibuk walaupun hanya sekedar mencoba resep baru di dapur kemudian mencatat kembali resep masakan yang kita buat.

 

  1. Perbanyak makan ikan yang mengandung omega 3

Siapa yang tidak pernah dengar kata – kata Ibu Susi “Tenggelamkan”? iya itu benar untuk orang – orang tidak suka dengan ikan tuh rugi sekali. Karena kandungan dalam ikan itu banyak manfaatnya untuk kesehatan otak kita sehingga mengurangi resiko pikun.

Makanya saya dukung gerakan suka makan ikan dimulai dari usia dini.

 

Sekiranya itulah tips singkat yang saya rangkum berdasarkan pengalaman saya. Point nomor 1 sering saya lakukan karena banyaknya permintaan kirim mobil dari dalam kota keluar kota dan sebaliknya, jadinya bahaya kan kalau ada yang terlewat karena penyakit lupa ini. Nah untuk jasa kirim mobil, seara logistik pilihannya.

Mengenal Pelabuhan Tanjung Priok

Sebagai perusahaan yang bergerak di bidang jasa pengiriman kendaraan dan alat berat antar pulau, pelabuhan tanjung priuk adalah salah satu pelabuhan yang paling sering kami kunjungi untuk melakukan kegiatan penyebrangan selat dan peraian membawa kendaraan.

Pelabuhan ini merupakan pelabuhan terbesar dan tersibuk di Indonesia yang terletak di Tanjung Priok, Jakarta Utara. Pelabuhan ini berfungsi sebagai pintu gerbang arus keluar masuk barang ekspor-impor maupun barang antar pulau.

Asal Nama Tanjung Priok

Kata Tanjung Priok berasal dari kata tanjung yang artinya daratan yang menjorok ke laut, dan priok (periuk) yaitu semacam panci masak tanah liat yang merupakan komoditas perdagangan sejak zaman prasejarah.

Anggapan nama Tanjung Priok berasal dari tokoh penyebar Islam Mbah Priuk (Al Habib Hasan bin Muhammad Al Haddad Husain) menurut pendapat budayawan Betawi Ridwan Saidi dan sejarawan Alwi Shahab adalah salah, karena kawasan ini sudah bernama Tanjung Priok jauh sebelum kedatangan Mbah Priuk pada tahun 1756.[2]

Sejarah Tanjung Priok

Pemerintah Hindia Belanda mengembangkan kawasan Tanjung Priok sebagai pelabuhan baru Batavia pada akhir abad kesembilan belas untuk menggantikan pelabuhan Sunda Kelapa yang berada di sebelah baratnya karena telah menjadi terlalu kecil untuk menampung peningkatan lalu lintas perdagangan yang terjadi akibat pembukaan Terusan Suez. Pembangunan pelabuhan baru dimulai pada tahun 1877 oleh Gubernur Jenderal Johan Wilhelm van Lansberge (1875-1881). Beberapa fasilitas dibangun untuk mendukung fungsi pelabuhan baru, antara lain Stasiun Tanjung Priok (1914).[3]

Pelabuhan air modern terbesar se-Indonesia di Jakarta. Dibangun untuk menggantikan pelabuhan lama yakni Pasar Ikan yang dinilai sudah tidak memenuhi syarat lagi. Lokasinya berjarak sekitar 9 km di sebelah timur dari pelabuhan lama. Wilayahnya masuk dalam lingkup administratif pemerintahan Kelurahan Tanjung Priok, Kec. Tanjung Priok, wilayah Kotamadya Jakarta Utara. Pelabuhan Tanjung Priok merupakan suatu pelabuhan laut dalam yang pertama di mana kapal-kapal dapat bersandar, memuat batubara dan diperbaiki di suatu dok yang kering. Sebuah jalan kereta api juga dibuat untuk menghubungkan Tanjung Priok dengan kota lama Batavia dan daerah baru di selatan. Bermula dari kritik atas kelemahan fasilitas pelabuhan lama di Batavia, Tanjung Priok sampai sekarang tetap eksis sebagai pelabuhan penting bagi Jakarta untuk lalu lintas kapal-kapal besar.

Sebelum menjadi areal pelabuhan, awalnya areal ini merupakan tanah partikelir Tanjung Priok dan tanah partikelir Kampung Kodya Tanjung Priok, yang dikuasai oleh beberapa orang tuan tanah yaitu: Hana birtti Sech Sleman Daud; Oeij Tek Tjiang; Said Alowie bin Abdulah Atas; Ko Siong Thaij; Gouw Kimmirt; dan Pattan. Tanah partikelir tersebut kemudian diambil alih oleh pemerintah Hindia Belanda, lalu disewakan kepada maskapai pelayaran Koninklijke Paketvaar Maatschappij (KPM) guna pembangunan dan pengoperasian Pelabuhan Tanjung Priok. Tanah partikelir tersebut merupakan areal kebun kelapa. Gagasan pembangunan Pelabuhan Tanjung Priok dipelopori oleh kalangan swasta pemilik modal (kaum kapitalis) di negri Belanda.

Kemudian KPM bermitra dengan Perusahaan Burn Philip Lina, Rotterdamsche Loyd Ocean, Nederlandsche Loyd Ocean. Selain itu juga meminta jaminan kepada pemerintah Hindia Belanda untuk membantu dalam pengendalian keamanan dan pengerahan tenaga buruh pribumi. Pemerintah Hindia Belanda segera membatalkan status tanah partikelir Kampung Kodya Tandjung Priok dan tanah partikelir Tandjung Priok, kemudian disewakan kepada KPM selama 75 tahun sejak tahun 1877. Pemerintah Hindia Belanda juga menekan para bupati di Jawa khususnya bupati-bupati di Banten dan Priangan serta Jawa Tengah untuk mengirimkan rakyatnya bekerja bagi pembangunan Pelabuhan Tanjung Priok.

Pembangunan Pelabuhan Tanjung Priok

Pengerjaan Pelabuhan Tanjung Priok dimulai pada bulan Mei 1877 dan selesai pada tahun 1886. Dimulai dengan pembangunan Pelabuhan I setelah adanya ketentuan bahwa kegiatan Pelabuhan Sunda Kelapa dipindahkan ke Tanjung Priok. Perencana pelabuhan ini adalah Ir.J.A.A. Waldrop, seorang insinyur yang berasal dari Belanda sedangkan pelaksananya adalah Jr. J.A. de Gelder dari Departement B.O.W., seorang Insinyur Perairan. Dengan diresmikannya Pelabuhan Tanjung Priok 1886, maka kegiatan pelabuhan utama Batavia yang semula berada di Kali Ciliwung sekitar kasteel Batavia dialihkan ke Pelabuhan Tanjung Priok, dan Pelabuhan Kali Ciliwung tersebut, kemudian dikenal dengan nama Pelabuhan Pasar Ikan. Selain membangun Pelabuhan Tanjung Priok, KPM juga membangun Pelabuhan Teluk Bayur-Padang (Port Van der Capellen) pada tahun 1886 dan Pelabuhan Belawan Deli tahun 1891. Pada awal peresmiannya, hanya beberapa kapal bermesin uap dan mayoritas adalah kapal-kapal layar. Memasuki abad ke-20 jumlah kapal bermesin uap meningkat menggantikan kapal-kapal layar. Pada tahun 1912 sejalan dengan perkembangan ekonomi yang pesat pelabuhan itu dirasakan terlalu kecil maka dilakukan perluasan.

Pada tahun 1914 dimulai pembangunan Pelabuhan II. Pemborong bangunannya adalah Volker. Tahun 1917 pembangunan selesai dengan panjang kade pelabuhan 100 meter dan kedalaman air 9,5 meter LWS, sedangkan bendungan bagian luar diubah dan diperpanjang sedang lebar kade 15 meter untuk double spoor kereta api dan kran-kran listrik. Tahun 1917 dibangun juga tempat penyimpanan batubara oleh NISHM serta tempat penyediaan bahan bakar oleh BPM dan Shell.

Pelabuhan III mulai dibangun tahun 1921, tetapi terhenti akibat Malaise. Kemudian dilanjutkan kembali tahun 1929 dan selesai tahun 1932 dengan panjang kade 550 meter di sebelah barat. Pada masa pendudukan Jepang, Pelabuhan Tanjung Priok dikuasai oleh Djawa Unko Kaisya yang berada di bawah Kaigun (Angkatan Laut Jepang). Kondisi pelabuhan sebagian rusak, khususnya sengaja dirusak oleh Belanda yang menyerah kepada Jepang (7 Maret 1942). Agar pelabuhan dapat dioperasikan, Jepang mengerahkan tenaga Romusha untuk memperbaiki pelabuhan. Seperti pengerukan alur, pembersihan alur dari ranjau-ranjau yang sengaja ditebarkan oleh Belanda. Selain alur pelabuhan, banyak fasilitas lainnya yang rusak dan harus diperbaiki, seperti gudang-gudang, dok, dermaga dan jalan.

Setelah kemerdekaan RI (17 Agustus 1945), Pelabuhan Tanjung Priok diambil alih oleh bangsa Indonesia/pemerintah RI melalui Badan Keamanan Rakyat Laut Tanjung Priok bersama pejuang Indonesia lainnya yang umumnya merupakan pekerja pada Pelabuhan Tanjung Priok pada masa Kolonial Belanda maupun masa Kolonial Jepang. Pada pertengahan September 1945 Pelabuhan Tanjung Priok dikuasai oleh pemerintah RI, namun beberapa minggu kemudian dikendalikan oleh NICA yang membonceng pada Sekutu 29 September 1945. Pengendalian oleh NICA berlangsung sampai tanggal 27 Desember 1949.

Setelah pengakuan kedaulatan RI (27 Desember 1949), berdasarkan pasal perjanjian KMB (Konferensi Meja Bundar) Pelabuhan Tanjung Priok harus dikembalikan kepada Koninklijke Paketvaart Maatschappij (KPM) yang masih memiliki hak pengelolaan berdasarkan konsesi selama 75 tahun sejak tahun 1877, yang berarti KPM masih memiliki hak pengelolaan sampai tahun 1952. Pada tahun 1952 pemerintah RI melakukan “Nasionalisasi” atas Pelabuhan Tanjung Priok, pengelolaannya diserahkan kepada Kementerian Perhubungan, Djawatan Perhubungan Laut, sedangkan pelaksananya adalah Badan Pengusahaan Pelabuhan (BPP).

Untuk pelaksanaan aktivitas pelabuhan, seluruh kapal KPM diambil-alih lalu diserahkan kepada PN.Dok Tanjung Priok. Fasilitas gudang, fasilitas dermaga, dan fasilitas lainnya dikelola BPP yang melibatkan berbagai instansi terkait seperti Djawatan Bea dan Cukai, Djawatan Pengerukan, Djawatan Imigrasi, Komandan Militer Kota, KPPP, KPLP dan lainnya. Untuk meningkatkan jasa pelayanan pelabuhan, pemerintah RI melakukan perbaikan atas fasilitas yang rusak akibat perang kemerdekaan (1945-1949), juga melakukan pembangunan fasilitas/ sarana/prasarana infrastruktur dalam rangka menjadikan Pelabuhan Tanjung Priok sebagai pelabuhan utama Indonesia. Pada tahun 1955 diresmikan fasilitas Pelabuhan Nusantara I dalam areal pelabuhan Tanjung Priok.

Pelabuhan Tanjung Priok ditetapkan sebagai Perusahaan Negara. Sistem organisasi kepelabuhan diubah dengan penguasa tunggal di pelabuhan adalah “Komandan Penguasa Pelabuhan” yang di dalamnya tergabung Kesyahbandaran sebagai staf Operasi dan P.N. Pelabuhan sebagai staf jasa. Tahun 1969 organisai P.N. Pelabuhan lebih diarahkan pada segi Ekonomi dan Perdagangan, sedang Penguasa Pelabuhan diubah menjadi administrator pelabuhan selaku penangggungjawab umum dan tinggal di pelabuhan di dalam organisasi Badan Penguasa Pelabuhan (BPP) dengan dibantu oleh semacam Penasihat yaitu Badan Musyawarah Pelabuhan (BMP) sedangkan Adpel sendiri berada di bawah pengawasan Kepala Daerah Pelayaran.

Tanggal 13 Januari 1971 terjadilah penandatanganan perjanjian kerjasama Pelabuhan Tanjung Priok dengan Priams (Amsterdam) dengan tukar menukar data dan pendalaman sebagai bahan perbandingan. Kemudian Presiden membentuk Team Penertib Pelabuhan Tanjung Priok yang disebut “Walisongo” yang mengadakan perbaikan-perbaikan di pelabuhan.

Tahun 1974 Pembangunan Proyek Besar Dermaga Pelabuhan III Timur dan Dermaga Pelabuhan I Timur sebagai tambahan terbesar untuk fasilitas tempat di pelabuhan. Selain itu dibuat juga Operation Room BPP yang diresmikan pemakaiannya oleh Ketua Team Walisongo Slamet Danudirdjo tanggal 5 Juli 1975 dengan mengibaratkan Tanjung Priok sebagai “Si Denok Bandarwati”. Motto tersebut bermakna “Hari esok haruslah lebih baik dari hari ini karena hari ini telah lebih baik dari hari kemarin”. Dengan motto ini Pelabuhan Tanjung Priok ditata dari hari ke hari tanpa mengenal lelah. Si Denok Bandarwati yang telah mencapai usia seabad ini telah mengubah wajahnya, mengubah bentuknya menyesuaikan diri pada perkembangan masa kini. Pelabuhan bisa mencapai keadaan seperti sekarang ini adalah pula atas kerja sarna semua unsur di pelabuhan mulai dari buruhnya sampai kepada Adpelnya, dari para penguasanya sampai pada pengelolanya. Pada Upacara peringatan 100 tahun, tercetus puisi persembahan untuk Si Denok Bandarwati ciptaan Slamet Danudirdjo.

Tahun 1977 Pelabuhan Tanjung Priok mencapai usia 100 tahun atau seabad, dalam rangka peringatan ini diadakan “7 tahun Interport Sports Meet ” dengan para pesertanya dari Pelabuhan Singapura, Penang, Sabah, Kuching, Bangkok, Rejang Johor, Manila, Kuantan, Belawan dan Tanjung Perak. Puncak acara peringatan ini berlangsung tanggal 17 Juni 1977 di mana secara resmi Peringatan 100 tahun Pelabuhan Tanjung Priok dimulai.

Baca Juga : Mengenal Kapal RoRo

Source : wikipedia

Apakah Anda Pengemudi Yang Baik?

Bisa mengemudi, belum tentu bisa mengendalikan mobil

Bisa mengendalikan mobil, belum tentu bisa disebut pengemudi yang baik.

Meski begitu, menjadi pengemudi yang baik bukanlah suatu hal sukar.

Selain mematuhi aturan, pengemudi yang baik adalah pengemudi yang mampu membuat kegiatan berkendara menjadi sebuah seni, menyenangkan, dan tentunya aman

Apakah kita sudah masuk dalam kategori pengemudi yang baik?

Mari kita lihat ciri-cirinya.

Berikut adalah 9 ciri-ciri pengemudi yang baik, berdasarkan penilaian dari beberapa pakar serta pembalap profesional

Memiliki Strategi Keluar dari Masalah di Jalanan

Keluar dan kabur dalam artian bukan melarikan diri, tapi lebih tepatnya mampu memutuskan cara bagaimana menghindarkan diri dari masalah-masalah di jalan, seperti tahu caranya memilih jalan tikus yang ampuh dalam kemacetan, atau mengendalikan mobil sewaktu ada kecelakaan di depan. Hal yang sangat penting, karena kita tidak tahu akan ada apa di jalan nanti

Jiwa & Perasaan yang Tenang serta Stabil

Kemampuan untuk tetap tenang sewaktu dalam tekanan adalah bagian penting dalam berkendara. Tidak panik ketika ada kecelakaan atau jalanan yang licin adalah contohnya. Dengan perasaan yang tenang dan stabil, anda dapat memilih tindakan yang tepat ketika ada masalah, karena anda tidak dapat menebak momen-momen apa yang akan anda hadapi nanti di jalan raya

Berpikir Panjang ke Depan

Banyak pengemudi memandang ke depan ketika mengemudi, sedangkan pengemudi yang baik adalah yang melihat ke jalan serta lalu lintas sejauh mata mereka mampu memandang, karena dengan tahu kondisi jalan, anda dapat mengetahui tindakan apa saja yang akan ambil, seperti mengerem atau menambah kecepatan jika memungkinkan

Tahu serta Waspada akan Batas Maksimum

Bukan hanya batas maksimum kecepatan, namun juga kemampuan mengemudi anda, mobil serta jalanan yang dilalui. Dengan memperhitungkan batas maksimum yang mampu dilakukan, maka dapat dipastikan anda akan aman di jalan raya. Memang menyenangkan memaksakan diri sampai batas maksimum mobil, namun tidak lucu jika anda harus mengalami kecelakaan yang membahayakan diri sendiri dan orang lain

Halus

Pengemudi yang mengemudi dengan halus & teratur pasti pengemudi yang baik. Seperti menjaga kecepatan mobil dengan stabil, atau menjaga penumpang tidak muntah karena mobil yang meliuk-liuk di tikungan dengan kencang. Dengan mengemudi yang halus, pasti memiliki banyak manfaat dalam mengemudi

Sabar

Mengemudi yang baik tahu kapan harus berada di depan dan di belakang. Tidak harus anda menyalip setiap mobil yang ada, meski anda serta mobil memiliki kemampuan untuk itu. Pembalap yang hebat tahu kapan harus menjaga jarak dengan pembalap di depannya, dan ketika momennya pas, maka baru dia menyalip, sama seperti pengemudi di jalan raya. Jadi, intinya : Sabar & tunggu momen yang tepat.

Baca juga : Mengelola Emosi Saat Mengemudi

Menghilangkan Gangguan

Semua orang tahu, ketika ada telepon masuk ketika berkendara, maka kemungkinan akan terjadi kecelakaan akan lebih besar. Pengemudi yang baik adalah yang menaruh handphone & gadget miliknya di tempat yang mudah diakses, dan tidak mengangkat telepon atau membaca SMS sewaktu mengemudi. Lebih sedikit gangguan, maka akan lebih aman anda di jalan, simple

Presisi

Pembalap yang hebat adalah yang mampu menyapu tikungan di sirkuit dengan sempurna. Setiap tikungan dilewati dengan pas, hanya berbeda beberapa inci bahkan senti, tidak peduli kondisi cuaca maupun gangguan di jalan. Sama seperti pengemudi di jalan raya, yang mampu menjaga kecepatan serta mampu menyalip dengan efisien setiap mobil di jalan tol, atau melewati tikungan-tikungan di jalan pasti mampu menghemat waktu berkendara. Dengan kecepatan yang konsisten serta tidak terburu-buru, anda pasti lebih aman di jalan

Konsisten

Ini berhubungan dengan poin ke-3, Presisi. Seperti contoh adalah Ayrton Senna atau Michael Schumacher, mereka dengan konsisten mencetak kemenangan atau podium, tidak peduli kondisi mobilnya sudah tidak maksimum atau sedang dalam tekanan baik luar atau dalam. Pengemudi yang baik mampu berkendara dengan waktu yang tepat dengan kecepatan yang sama. Membuat penumpang dan tujuan berkendara menjadi lebih pasti dan aman

Pengalaman

Bisa dibilang tidak ada cara yang lebih cepat untuk mendapatkan pengalaman, selain anda harus banyak mengemudi. Apalagi untuk pengemudi pemula, semakin anda banyak mengemudi di kondisi jalan yang beragam dan trayek yang berbeda, maka makin pandai dan mampu mengambil tindakan apa yang harus anda ambil.

Melihat dari ke sepuluh ciri pengemudi yang baik di atas, Seara menetapkan seleksi ketat dalam memilih pengemudi mobil towing yang kami punya.

Hal ini merupakan upaya dari Seara dalam memberikan layanan terbaik dan rasa aman kepada para konsumennya.

Jadi jangan ragu hubungi kami untuk mendapatkan layanan prima dari para driver kami.

Apa yang perlu dilakukan pengemudi saat terjadi gempa?

Peristiwa gempa bumi di Banten pada hari Jumat 2 Agustus 2019 beberapa hari yang lalu, berskala besar dan terjadi tiba-tiba. Meski hanya terjadi beberapa menit saja, namun membuat kita mawas akan bahaya gempa yang mungkin akan terjadi lagi dikemudian hari.

Gempa merupakan peristiwa yang tak dapat diterka oleh siapa pun kapan akan terjadi. Maka itu, risiko buruk pun dapat terjadi di mana saja, baik di dalam gedung, di dalam rumah, atau bahkan di dalam kendaraan sekali pun.

Mungkin saja, gempa terjadi pada saat kita sedang menyetir di tengah jalan. Potensi bahayanya, tentu tidak kalah besar. Apalagi, bila gempa di atas enam skala richter, yang dampaknya terasa hingga permukaan jalan.

Gempa bumi merupakan bencana alam yang tidak dapat ditebak kapan akan terjadi. Bukan hanya gempa bumi, di Indonesia datangnya bencana tersebut kadang diikuti dengan gelombang tsunami karena negara kepulauan.

Tidak heran, resiko dan kerusakannya dapat terjadi di mana saja, baik di rumah, di dalam gedung, bahkan di tempat yang dirasa paling aman sekalipun.

Lalu bagaimana jika saat bencana alam tersebut terjadi, anda sedang mengemudi atau berada di dalam mobil?

Apa yang harus dilakukan?

Lantas, bagaimana bila gempa terjadi pada saat kita tengah berkendara?

Kondisi ini menjadi penting bagi para pemilik kendaraan yang acapkali berada di balik kemudi.

 

Tindakan atau penanganan yang bisa Anda lakukan

 

1.Perhatikan lingkungan

Saat sedang mengemudi atau di dalam mobil, seringkali getaran yang dihasilkan saat gempa bumi tidak terasa karena bersamaan dengan getaran mesin dan laju kendaraan.

Di sini gejala atau datangnya gempa bumi dapat dilihat dari riuhnya orang-orang yang menyelamatkan diri.

Saat datangnya bencana alam, khususnya gempa, orang akan terlihat keluar dari rumah atau gedung. Jika gejala tersebut sudah terlihat, maka pengemudi serta orang yang ada di dalam mobil wajib mengetahui keadaan yang sebenarnya terjadi.

 

2.Tetap tenang

Melihat orang berlarian menyelamatkan diri, otomatis pasti akan ada rasa panik di benak Anda. Apalagi jika sedang mengemudi atau berada di dalam mobil.

Disarankan, saat yang lain dalam keadaan panik, Anda tetap tenang dan jangan ikutan panik agar dapat berpikir logis dan memperhitungkan apa yang akan terjadi.

Misalnya, jika datangnya gempa bumi, dan Anda baru saja masuk mobil yang terparkir di basement, sebaiknya bergegas meninggalkannya dan evakuasi diri keluar dari tempat tersebut. Jika tidak sempat, cari tempat berlindung.

Dikhawatirkan jika tetap berada di dalam mobil Anda akan tertimpa reruntuhan bangunan.

 

3.Selamatkan diri

Lain tempat kejadian, lain juga tindakan dan penanganan yang dilakukan.

Jika sedang berkendara di jalan raya dan terjadi gempa bumi,

Pengemudi diwajibkan tetap berkonsentrasi seraya perlahan-lahan menurunkan kecepatan kendaraan sekitar 20 kilometer per jam. Lalu, carilah tempat yang aman untuk menepi, yakni jauh dari kemungkinan tertimpa benda-benda akibat guncangan gempa.

Usahakan tempat tersebut jauh dari jembatan, jembatan penyebrangan orang (JPO), baliho, tiang listrik, lampu lalu lintas, pohon, Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET), serta bangunan yang rentan ambruk dan roboh saat gempa bumi terjadi.

Di sisi lain, jika mobil terjebak dalam kemacetan dan tidak dapat melaju, jangan pikir panjang, segera matikan mesin, dan selamatkan diri ke tempat yang aman.

Menepi pilihlah tempat yang jauh dari gedung bertingkat, papan reklame, pohon besar, dan sebagainya.

Setelah menepi di tempat yang aman dari kemungkinan kejatuhan benda, sebaiknya pengemudi tidak langsung keluar dari kabin mobil. Tunggu sampai suasana benar-benar mereda. Sebab, di dalam mobil akan lebih aman, mengingat kap dan bodi mobil dapat berfungsi sebagai pelindung yang kokoh.

Selain itu, jika langsung keluar mobil, ada risiko fatal bila kebetulan ada pengendara lain yang tengah panik.

Di samping sikap saat menghadapi gempa, perlu juga langkah-langkah yang sifatnya antisipatif, agar Anda tidak menjadi korban. Misalnya, saat parkir mobil di gedung, kebanyakan pengendara hanya memperhatikan letak parkir, agar saat kembali bisa segera menemukan posisi mobil.

Mulai sekarang, biasakan juga untuk mengetahui letak tangga darurat. Tujuannya, agar saat berada di gedung tersebut, Anda segera menemukan arah yang tepat untuk keluar.

Gempa bumi di dataran tinggi,

Bagaimana jika gempa bumi terjadi dan Anda sedang mengemudi di dataran tinggi atau pegunungan, hal pertama yang harus dilakukan adalah menjauhkan mobil dari lereng yang rawan longsor dan terkena material longsor.

Parkirkan mobil di area terbuka dengan dataran yang stabil. Tapi tetap, kalau lalu lintas padat lebih baik langsung keluar saja dari mobil dan segera cari tempat yang aman.

 

Menghadapi tsunami

Bila sedang mengemudi di pinggir pantai atau daerah pesisir dan gempa bumi yang terjadi berpotensi tsunami, Anda wajib pacu mobil secepat mungkin ke daratan lebih tinggi.

Namun saat dirasa mobil hanya bisa melaju di bawah kecepatan 20 km/jam, maka tindakannya adalah secepat mungkin meninggalkan mobil dan cari tempat yang aman dari terjangan gelombang tsunami.

Misalnya saja kondisinya mobil sebagian sudah terendam air, namun pengemudi menilai masih bisa mengemudi ke tempat aman, hal yang perlu dilakukan adalah membuka semua jendela.

Membuka kaca jendela adalah antisipasi bila mobil terendam air. Jadi semua yang di dalam mobil dapat keluar dengan membuka pintu atau lewat jendela.

Mobil masa kini rata-rata menggunakan power window yang dapat korslet jika terkena air. Selain itu, tekanan air yang datang akan mendorong pintu dan membuatnya sulit terbuka.

Tidak hanya saat tsunami, tindakan ini juga dapat diambil ketika mobil terjebak di keadaan banjir bandang.

 

Intinya, mau di mana dan kapan saja, saat bencana alam seperti gempa bumi dan tsunami Anda harus tetap tenang dan tidak panik. Karena jika sudah panik, segala sesuatu yang dikerjakan pasti berjalan tidak sempurna.

Apalagi pengemudi adalah orang yang mengambil keputusan apakah tetap aman berada di dalam atau selamatkan diri keluar mobil.

Pesan dari kami, tim Seara,”Jangan lupa, untuk tetap waspada dan berhati-hari selalu.”

kirim fortuner murah

Orang Kaya Bekasi Menyukai MPV Daripada Sedan

Mobil MPV lebih disukai dibanding sedan

Kendaraan mewah identik dengan mobil sedan. Namun ini tak berlaku bagi warga Bekasi, Jawa Barat. Kepala Bengkel Astrido Toyota Bekasi Andry Bastian mengatakan, orang kaya Bekasi cukup unik, orang kaya bekasi menyukai MPV daripada sedan.

“Kalau waktu saya di Tangerang dulu, orang kaya itu belinya Camry. Nah di Bekasi, sedikit sekali yang seperti itu. Mereka lebih pilih Fortuner,” katanya di MUNAS Komunitas Toyota Calya Indonesia (KTCI), Bekasi, Jawa Barat, Minggu (27/1/2019).

“Sering tuh saya lihat ibu-ibu naiknya Fortuner,” lanjut Andry.

Fenomena itu terjadi karena kontur jalan di kawasan Bekasi tak memungkinkan untuk membawa mobil sedan. Sehingga bila konsumen Toyota ingin naik kelas, Fortuner pilihan pertamanya.

“Yah begitu deh, jalan di Kalimalang sulit,” katanya lagi.

Secara postur, Fortuner yang memang merupakan MPV bongsor tampak lebih gagah. Selain itu Fortuner juga mampu menerabas segala permukaan jalan tanpa perlu khawatir akan adanya lubang. Berbeda dengan sedan. Mengendarai sedan harus ekstra hati-hati karena ground clearance mobil rendah.

Salah-salah menggeber mobil di jalanan berlubang bukan tak mungkin mobil bisa langsung baret atau lebih buruknya malah merusak beberapa komponen luar mobil.

Meski diminati orang kaya Bekasi, Andry juga memaparkan dari segi penjualan di dilernya Avanza masih jadi tulang punggung di sana. Diteruskan oleh Calya.

“Semua orang nampaknya bisa beli Avanza,” tutupnya. (ruk/dry)

MPV vs Sedan
MPV dan Sedan

Kelebihan Mobil MPV dibandingkan Sedan

Berikut akan kita bahas kelebihan dan kekurangan mobil MPV dan sedan

Kelebihan dan Kekurangan Mobil MPV

Mobil ini memang paling banyak di Indonesia. Kelebihan mobil ini tentu saja bisa membawa penumpang yang lebih banyak yakni delapan penumpang, bahkan bisa lebih.Kekurangan mobil ini tergantung dari masing-masing merk. Untuk urusan tenaga, memang MPV tidak sekuat sedan. Sementara mesin dari mobil ini juga beragam, namun rata-rata berada pada kisaran 1500 cc-2500 cc. Mobil MPV juga biasanya hemat dalam segi konsumsi bahan bakar, meskipun tidak sehemat city car.

Kelebihan dan Kekurangan Mobil Sedan

Keunggulan dari mobil sedan ini adalah mengutamakan performa dan penampilan dalam berkendara karena mobil Sedan umumnya dirancang untuk memberikan kenyamanan yang lebih baik. Selain itu tenaga mobil sedang juga cukup kuat. Selain itu, sedan juga memberikan bagasi yang lebar bagi anda yang kerap membawa banyak barang. Kekurangannya termasuk jika dibandingkan dengan mobil MPV adalah mobil ini tidak bisa membawa penumpang banyak. Sehingga anda tinggal menyesuaikan saja dengan kebutuhan anda.

Sebagai tambahan jika anda yang bertempat tinggal di Bekasi dan sekitarnya dan memerlukan jasa pengiriman mobil mewah anda atau jasa derek gendong kendaraan anda, maka dapat menghubungi Seara 24 jam di Tytyan Kencana, Jl. Fatahillah Blok A3 No.1, Bekasi Utara atau Klik WhatsApp kami.

Source dengan modifikasi

pengiriman mobil bandung

Pengiriman Kendaraan Bulan Maret 2017

Layanan Kirim Kendaraan Jakarta - Manado

Pengiriman Jakarta Menado

Layanan Kirim Kendaraan Medan - Jakarta

Layanan Kirim Kendaraan Kalimalang - Galaxy

Pengirman mobil kalimalang

Layanan Kirk Kendaraan Jakarta - Bandung

pengiriman mobil bandung

Layanan Kirim Kendaraan Pondok Gede - Tanjung Priok

Layanan Kirim Kendaraan Tanjung Priok - Petukangan

pengiriman mobil petukangan

Layanan Kirim Kendaraan Summarecon - Narogong

pengiriman mobil narogong

Layanan Kirim Kendaraan Balikpapan - Jakarta

pengiriman mobil balikpapan